WELCOME

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB

안녕하세요 ....

Jumat, 30 September 2011

BBLR

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

A. Definisi
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah semua bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2.499) tanpa melihat usia kehamilan. (Saifudin, 2002).
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi. (Wong, 2000).
WHO (World Health Organization) menyatakan BBLR Merupakan bayi (neonatus) yang lahir dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram. (A.A.A. Hidayat, 2005).
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. (IDAI, 2004).
Jadi dapat disimpulkan Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir < 2500gr tanpa memandang masa gestasi.



B. Etiologi
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu adalah umur, paritas dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR. (Yayan Akhyar, 2007).
• Faktor ibu :
1. Penyakit:
a) Toksemia gravidarum
b) Perdarahan antepartum.
c) Trauma fisik dan psikologis.
d) Nefritis akut.
e) Diabetes mellitus.
2. Usia Ibu:
a) Usia < 20 tahun
b) Usia >35 tahun.
c) Multi gravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat.
3. Keadaan Sosial:
a) Golongan sosial ekonomi rendah.
b) Perkawinan yang tidak sah.
4. Sebab Lain :
a) Ibu yang perokok.
b) Ibu peminum alkohol.
c) Ibu pecandu narkotik.
• Faktor janin:
1. Hidramnion.
2. Kehamilan ganda.
3. Kelainan kromosom.
• Faktor lingkungan:
1. Tempat tinggal di dataran tinggi.
2. Radiasi.
3. Zat-zat racun.

C. Patofisiologi
Gambaran bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tergantung dari umur kehamilan serta beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu, ibu, janin, dan plasenta. Faktor ibu yang mempengaruhi lahirnya bayi dengan BBLR yaitu keadaan ibu selama hamil seperti anemia, hipertensi, gizi buruk, merokok selama masa hamil beresiko terhadap janin sehingga mengalami penurunan perfusi utero plasenta dan penurunan oksigenasi yang akan mempengaruhi berat badan lahir dan mengancam kesehatan janin, ketergantungan obat-obatan atau dengan penyakit Diabetes Mellitus, kardiovaskuler, kehamilan dengan resiko persalinan preterm dan pemeriksaan kehamilan yang tidak teratur. Faktor janin juga mempengaruhi kelahiran bayi dengan BBLR yaitu janin kembar dan cacat bawaan. Faktor plasenta yaitu, kelainan bentuk dan infark plasenta.

D. Tanda dan Gejala
Manifestasi klinis menurut (Sarwono Prowiroharjo, 2002) adalah:
1. Kepala lebih besar dari badan.
2. Kulit tipis, Transparan, lanugo banyak dan lemak subkutan kurang.
3. Tangis lemah atau jarang.
4. Pernafasan tidak teratur, sering timbul apnea.
5. Sikap selalu dalam keadaan abduksi kedua paha dengan sendi lutut dan pergelangan kaki dalam Fleksi/lurus.
6. Reflek moro positif.
7. Reflek Tonik leher lemah.
8. Usia < 20 atau > 35 tahun).

E. Klasifikasi
Klasifikasi BBLR menurut (Nursalam, 2005) adalah :
1. Menurut Ukuran
a) Bayi BBLR : bayi yang lahir dengan berat badan <2500 br="br" gestasi.="gestasi." gr="gr" memperhatikan="memperhatikan" tanpa="tanpa" usia="usia">b) Berat badan lahir sangat rendah sekali atau bayi berat badan lahir eksterm rendah: bayi yang lahir dengan berat badan <1000 br="br" gr.="gr.">c) BBL sangat rendah : bayi yang lahir dengan berat badan <1500 br="br" gr="gr">d) Berat badan lahir rendah sedang : bayi yang lahir dengan berat badan antar 1501-2500 gr
e) Bayi berat sesuai usia gestasi : bayi yang lahir dengan berat badan berada diantara persentil ke-10 dan ke-90 pada kurva pertumbuhan intra uterin.
f) Bayi kecil untuk kelahiran atau kecil untuk usia gestasi : bayi yang lahir dengan berat badan berada dibawah persentil ke-10 pada kurva pertumbuhan intra uterin.

2. Menurut Usia Gestasi
a) Bayi Prematur (praterm):
Bayi yang lahir sebelum gestasi minggu ke-37, tanpa memperhatikan berat badan lahir.
b) Bayi full-term:
Bayi yang lahir antara awal minggu ke-38 sampai akhir gestasi minggu ke- 42 tanpa memperhatikan berat badan lahir.
c) Bayi postmatur (posterm):
Bayi lahir lebih dari usia gestasi, tanpa memperhatikan berat badan lahir (Medicine and linux.com DAN Pediatric.com).

F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Analisa gas darah ( pH kurang dari 7,20 ).
2. Penilaian APGAR Score meliputi (Warna kulit, frekuensi jantung, usaha nafas, tonus otot dan reflek).
3. Pemeriksaan EEG dan CT-Scan jika sudah timbul komplikasi.
4. Pengkajian spesifik
5. Pemeriksaan fungsi paru
6. Pemeriksaan fungsi kardiovaskuler

G. Penatalaksanaan Medis
1. Pemberian vitamin K
2. Pemberian O2

DAFTAR PUSTAKA

Barri, Abdul. 2002. Buku Acuan Nasional Pedoman Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Priwiroharjo

Doengoes, M.E. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta: EGC

Hanifa, W. 2000. Ilmu Kebidanan. Edisi II. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Manuaba, I.B.G. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berancana Untuk Pendidikan Bidan. EGC, Jakarta

Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri, jilid I Edisi II. EGC, Jakarta

Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak (untuk perawat dan bidan). Salemba Medika, Jakarta

Prowiroharjo, sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta YBP, JP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar